Selasa, 01 Mei 2012

keterampilan dan nilai dalam perspektif islam


KATA PENGANTAR

                        Bismillahirrahmanirrahim.
            Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan ke hadirat Alloh Swt. Karena berkat taufik dan hidayah-Nya.Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Beserta keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya meneladani akhlaknya yang mulia.
Alhamdulillah sekali kami dapat menyelesaikan makalah tentang Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ini dengan lancar, penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dengan mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam oleh Sanah, S.Pd.I, MA. Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari buku dan media masa yang berhubungan dengan judul makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk belajar menulis dalam bentuk Karya Ilmiyah ini, tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami sangat menyadari bahwa makalah kami masih terdapat kekurangan, maka kami harapkan kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya. Dan mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Alloh Swt. Amin Yaa Rabbal Alamin.










BAB I
PENDAHULUAN

a.       Latar Belakang
Ditinjau dari segi Pendidikan, dapat diperoleh didalamnya keterampilan dan urgensinya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai materi Pendidikan dalam perspektif Islam. Oleh karena itu perlu pembahasan lebih lanjut mengenai keterampilan dan nilai serta urgensinya.
b.      Rumusan Masalah
Dengan berbekal keingin tahuan kita tentang “Bagaimana keterampilan dan nilai itu?”, maka dari itu kami akan mencoba menyajikan karya tulis ini dan semoga dapat sama-sama kita pahami dengan baik.
c.       Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
*      Untuk memenuhi tugas kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
*      Dan untuk menambah pengetahuan kita semua tentang nilai dan keterampilan serta urgensinya.













BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Keterampilan.
Dalam proses Pendidikan Islam, keterampilan mempunyai kedudukan yang sangat menunjang bagi peserta didik maupun Guru dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan, karena  keterampilan adalah sarana untuk menindak lanjuti materi pelajaran agar dapat berproses secara efektif dan efisien.
Pengertian keterampilan dalam konteks pembelajaran pada mata pelajaran di Sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar[1]. Dalam hal ini, pembelajaran dengan Keterampilan dirancang sebagai proses komunikasi belajar untuk mengubah perilaku siswa menjadi cekat, cepat dan tepat melalui belajaran kerajinan dan teknologi rekayasa dan teknologi pengolahan. Perilaku terampil ini dibutuhkan dalam keterampilan hidup manusia di masyarakat.
Melihat uraian tersebut, secara substansi bidang Keterampilan mengandung kinerja kerajinan dan teknologis. Istilah kerajinan berangkat dari kecakapan melaksanakan, mengolah, dan menciptakan dengan dasar kinerja psychomotoric-skill. Maka, Keterampilan Kerajinan berisi kerajinan tangan membuat (creation with innovation) benda pakai  dan fungsional.

B.     Macam-macam Keterampilan.
Macam-macam Keterampilan dalam Materi Pendidikan terdiri dari :
1.      Keterampilan Rekayasa (Enginering)
Keterampilan Rekayasa berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti otomotif, elektronika, ketukangan, maupun mesin.
2.      Keterampilan Pengolahan
yaitu Keterampilan dengan mengubah fungsi, bentuk, sifat, kualitas bahan maupun perilaku obyek. Materi ini berisi teknologi seperti bahan pangan, teknologi pengolahan tanaman, dll.
                                                      
C.    Pola Dasar dan Nilai-nilai dalam Pendidikan Islam.
Pendidikan Islam yang dilaksanakan dalam suatu sistem memberikan kemungkinan berprosesnya bagian-bagian menuju ke arah tujuan yang ditetapkan sesuai ajaran islam. Jalannya proses itu baru bersifat konsisten dan konstan (tetap) bila dilandasi pola dasar Pendidikan yang mampu menjamin terwujudnya tujuan pendidikan Islam. Dengan demikian suatu sistem pendidikan islam harus berkembang dari pola yang membentuknya menjadi pendidikan yang bercorak dan berwatak Islam. Sifat konsisten dan konstan dari proses pendidikan tersebut tidak akan keluar dari pola dasarnya sehingga hasilnya juga sama dengan pola dasarnya. Meletakkan pola dasar pendidikan islam berarti harus meletakkan nilai-nilai dasar agama yang memberikan ruang lingkup berkembangnya proses kependidikan islam dalam rangka mencapai tujuan[2]. Kant berpendapat, bahwa manusia mempunyai nilai yang tertanam dalam jiwa dan hatinya[3]. Nilai adalah segala sesuatu yang membawa kepada keyakinan terhadap diri seseorang. Dengan nilai, seseorang akan merasa bahwa dirinya mempunyai kewajiban untuk menjauhi perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan baik, serta nilai-nilai yang dituntut Islam yaitu dorongan untuk berbuat kebenaran atas apa yang dianjurkan.
Yang dimaksud dengan sistem nilai adalah suatu keseluruhan tatanan yang terdiri dari dua atau lebih dari komponen yang satu sama lain saling mempengaruhi atau bekerka dalam satu kesatuan yang berorientasi kepada nilai dan moralitas islami.
Nilai-nilai dalam islam mengandung 2 kategori arti dilihat dari segi normatif yaitu pertimbangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, haq dan batil, diridhoi dan dikutuk oleh Alloh. Sedang dilihat dari segi operatif nilai tersebut mengandung 5 pengertian kategorial yang menjadi prinsip standarnisasi perilaku manusia, yaitu[4] :
1.      Wajib atau fardhu yaitu bila dikerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan berdosa.
2.      Sunnat yaitu bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa.
3.      Mubah yaitu bila dikerjakan dan ditinggalkan tidak berdosa.
4.      Makruh yaitu bila dikerjakan tidak berdosa dan bila ditinggalkan mendapat pahala.
5.      Haram yaitu bila dikerjakan berdosa dan bila ditinggalkan mendapat pahala.
 
                       


















BAB III
PENUTUP

            Kesimpulan
1.      Pengertian keterampilan dalam konteks pembelajaran pada mata pelajaran di Sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
2.      Macam-macam Keterampilan dalam Materi Pendidikan terdiri dari :
*      Keterampilan Rekayasa (Enginering)
Keterampilan Rekayasa berisi keterampilan menguraikan dan menyusuri kembali hasil teknologi seperti otomotif, elektronika, ketukangan, maupun mesin.
*      Keterampilan Pengolahan
yaitu Keterampilan dengan mengubah fungsi, bentuk, sifat, kualitas bahan maupun perilaku obyek. Materi ini berisi teknologi seperti bahan pangan, teknologi pengolahan tanaman, dll.
3.      Kant berpendapat, bahwa manusia mempunyai nilai yang tertanam dalam jiwa dan hatinya . Nilai adalah segala sesuatu yang membawa kepada keyakinan terhadap diri seseorang.













DAFTAR PUSTAKA

Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. 2003. Jakarta : PT Bumi Aksara
Abuddin. Filsafat Umum. 2005. Ciputat : Gaya Media Pratama
Arifin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara



[2] Prof. H.M. Arifin, M.Ed, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:PT Bumi Aksara,2003), cet 1 hal 37
[3] Filsafat Umum, hal 65               
[4] Prof H.M.Arifin,M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta:PT Bumi Aksara),  hal 139

Tidak ada komentar:

Posting Komentar